Siapa Bilang Laki-laki Nggak Boleh Pakai Rok?


Kalau ada yang bertanya, “Kok perempuan boleh pakai rok, sementara laki-laki nggak boleh?” bingung nggak jawabnya gimana? 

Sebenarnya mudah saja. Siapa bilang laki-laki nggak boleh pakai rok? Kalau kita berkaca dengan film-film kolosal yang kerap kita tonton, maka tak jarang kita melihat para raja-raja terdahulu menggunakan rok sebagai pakaian kerajaan.


Bukan hanya itu saja, mari kita berkaca dengan para lelaki muslim di Arab yang kerap memakai gamis atau maxi dress setiap harinya. Di Indonesia mungkin kita kurang akrab dengan normalisasi tersebut. Acap kali kita memandang aneh ketika melihat para laki-laki mengenakan penutup tubuh bagian bawah tersebut. 


Rok Merupakan Fashion Item tertua

Dunia fesyen yang kita kenal sekarang ternyata menyimpan banyak sekali fakta menarik yang belum banyak diketahui publik. Salah satunya sejarah rok sebagai fashion item tertua di dunia.


Banyak penelitian yang mengatakan bahwa pada zaman dahulu rok merupakan pakaian utama, terutama pada masyarakat Mesir Kuno. Jenisnya sendiri beragam dan bisa sebagai penanda tingkat status sosial seseorang.


Hal ini diperkuat dengan pernyataan ilmuwan yang telah menemukan potongan rok dari bahan jerami dan diperkirakan memiliki umur 5900 tahun. Dilihat dari bentuk dan teknologi zaman dulu yang tidak semaju saat ini, tentu rok menjadi busana yang lebih sederhana dalam membuatnya.


Rok menjadi Fashion Item yang Genderless

Seperti perkembangan saat ini, rok merupakan fashion item yang identik dengan perempuan. Beragam macamnya mulai dari rok seragam sekolah, rok mini, rok tutu, dan tren rok lainnya dominan menjadi milik perempuan.


Namun, pada awalnya rok tercipta genderless yang artinya ada bagi kedua belah pihak baik laki-laki maupun perempuan dan itu adalah hal yang lumrah. Bahkan hingga kini, beberapa negara maupun budaya masih mempertahankan rok sebagai fashion item genderless salah satunya Skotlandia dengan pakaian Kilt.


Kini, Rok Identik dengan Perempuan

Namun, apa yang terjadi saat ini agaknya menjadi bertolak belakang dengan sejarah zaman dahulu. Khususnya di Indonesia sendiri, rok menjadi hal yang aneh dan tidak wajar ketika dikenakan oleh laki-laki. Apa penyebabnya?


Hal ini terjadi karena konstruksi sosial yang menciptakan stigma bahwa rok merupakan barang feminin kepunyaan perempuan. Laki-laki yang cenderung beraktivitas lebih aktif dan banyak bergerak dinilai tidak leluasa ketika memakai rok, lain halnya dengan perempuan. Sehingga, ini pula yang menjadi dasar mengapa rok menjadi barang feminin nan manis yang dominan dipunya perempuan.


Di beberapa negara, rok masih menjadi barang genderless. Namun, berbeda dengan di Indonesia dan beberapa negara lain. Perihal mengkotak-kotakkan sesuatu perbedaan menjadi hal yang cukup serius untuk diperdebatkan. Salah satunya antara maskulinitas dan feminin.


Nah untuk itu laki-laki yang menggunakan rok bukan suatu yang menyimpang, ya. Penggunaan rok yang genderless masih dekat kok dengan kita. Asal nggak memakai motif hello kitty, maskulinitasnya masih ada kok



Komentar