Penelitian ini pertama kali diamati di Taiwan oleh Rhenald Kasali dan diterbitkan menjadi sebuah buku berjudul sama yaitu “Strawberry Generation”. Penelitian Rhenald Kasali dilakukan dalam hal menyoroti persoalan kaum muda yang selalu diperhadapkan dengan persoalan mental sebagai masalah utama ketika dihadapkan dengan suatu peristiwa. Muncul pula fenomena baru, ketika anak berbuat salah di sekolah dan kemudian ditegur oleh guru, si anak akan mengadu kepada orangtua. Bukannya mengajari anak apa yang sebaiknya dilakukan, orangtua cenderung menyalahkan guru yang memarahi anaknya dan membela anak mati-matian.
Generasi sekarang ini
memiliki cara pandang yang sedikit berbeda, karena mereka merasa bebas untuk berbuat sesuatu dan berekspresi. Mereka generasi yang pintar, cerdas, dan kreatif tetapi dalam dirinya tidak setegar dan
semenawan yang ditampilkan ke publik.
Faktanya keadaan keluarga-keluarga di kelas menengah ke atas, menyebabkan anak sulit berkembang. Ini
terjadi pada orangtua yang sibuk mencari uang dan memilih alternatif lain
seperti menyewa baby sitter, tidak mempunyai waktu untuk diluangkan bersama anak, menyekolahkan anak di sekolah dini dengan
fasilitas wah, dan serangkaian perbuatan lainnya. Anak tidak diajarkan kata “berjuang”
karena sejak lahir semua serba dilayani dan dimudahkan. Anak mau gadget,
tinggal pilih seri apa yang diinginkan.
Milih pasangan, harus berdasarkan kriteria dan keputusan orangtua. Pendidikan
di sekolah atau kampus dipilihkan sesuai kemauan orangtua bukan kemampuan anak.
Akibatnya di dunia kerja, mereka sulit untuk membuat keputusan, mereka
cenderung terombang-ambing, dan takut salah.
Di sinilah dibutuhkan
peran penting orangtua untuk mengubah generasi stroberi yang rapuh menjadi
generasi tangguh. Biarkan anak berkreasi, berpikir kritis, mengeksplor hal
baru, dan memutuskan sesuatu berdasarkan pertimbangannya. Anak harus dilatih
bermental kuat untuk dapat bertahan di era revolusi saat ini.
Oleh karena itu, penting untuk strawberry generation dididik dengan baik, agar tidak hanya memiliki kekuatan dalam segi pengetahuan
dan teknologi, melainkan juga mental dan psikis agar tidak mudah
terombang-ambing.
Komentar
Posting Komentar