Sudah Aman dan Nyaman, Mengapa Perlu Keluar Dari Zona Nyaman?

 


 “Perluas zona nyaman” bukan “keluar dari zona nyaman”.

Ungkapan di atas merupakan suatu mindset yang jarang sekali diketahui publik. Kalau zona nyaman bisa membawa dampak positif kenapa tidak diperluas saja ya? Ibaratnya kita sudah mengetahui situasi dan kondisi di zona tersebut, sehingga bisa lebih mempermudah kita dalam meraih hal-hal lain yang dirasa jauh lebih menguntungkan. Dalam artian sudah diberikan kenyamanan dan keamanan, kok memilih meninggalkannya? Ungkapan-ungkapan yang sering berseliweran di media sejak dulu memang kerap kali menciptakan streotype bahwa berada di zona nyaman merupakan suatu hal negatif yang harus segera dihindari. Bahkan “harus” keluar dari zona nyaman merupakan anggapan yang  sudah sangat melekat di masyarakat kita.

Namun, sebelum pembahasan ini semakin dalam mari kita cari tahu apa itu zona nyaman. Comfort zone atau yang sering disebut zona nyaman merupakan suatu keadaan nyaman dan aman dalam situasi yang kamu rasakan saat ini, baik bersama keluarga, bersama teman, di lingkungan kerja, atau apapun situasi di lingkunganmu yang kamu rasa aman dan nyaman untuk ditinggali. Ditambah dengan kondisi segala sesuatunya sudah tercapai dan kondisi sudah stabil.

“Hidup tuh jangan gitu-gitu aja, monoton banget sih!”, “Cari hal baru dong, masa mau diam di tempat aja sih”, “Jangan takut mencoba hal baru, nanti nyesal loh ga pernah mencoba sesuatu”, kurang lebih seperti itulah ungkapan masyarakat kita ketika diperhadapkan dengan orang-orang yang bisa dibilang bertahan di zona nyamannya.

Berada di zona nyaman bukan berarti stuck dan terjebak di ruang ketakutan. Orang-orang yang memilih berada di zona nyamannya bukan berarti mereka tidak punya planning dan cenderung jalan di tempat. Siapa sih yang tidak mau hidup dengan kenyamanan dan keamanan yang gratis? Bahkan untuk menciptakan comfort zone sendiri, butuh perjuangan juga lho. Bukan semata-mata ada dan tercipta khusus buat diri sendiri.

Selain itu, setiap kali kita melakukan pencarian di internet dengan kata kunci “zona nyaman”, maka seringkali yang muncul berupa tips untuk keluar dari zona nyaman. Seakan-akan berada di zona nyaman merupakan suatu kesalahan yang harus segera ditinggalkan. Hal ini mulanya tercipta oleh para pakar terdahulu yang menciptakan stigma serupa bahwa zona nyaman adalah lingkaran setan yang berbahaya. Tanpa disadari hal inilah yang melekat dan menjadi streotype buruk di mata masyarakat.

Satu hal yang pasti keluar dari zona nyaman belum tentu menjadi pilihan yang tepat. Melihat orang sukses dan bahagia di zona nya bukan berarti ketika kita berada di zona tersebut, kita mencapai kesuksesan yang sama. Coba disadari dan dipahami dengan baik, apakah benar, orang-orang yang mengklaim dirinya sedang ingin keluar dari zona nyaman, benar-benar sedang berada di zona nyaman? Atau sebenarnya mereka sedang berada di fase zona malas dan aman?

Konteks zona nyaman jauh berbeda dengan zona malas. Bermalas-malasan, maraton film/drakor seharian, hedon dan impulsif bagi sebagian orang merupakan zona nyaman. Ketahuilah, kegiatan-kegiatan pemborosan waktu tersebut dikategorikan dalam zona malas. Di zona nyaman sendiri, kita bekerja dan berkarya dengan niat dan kesukaan yang kita ciptakan. Kedua konteks ini tentu berbeda. Kamu tentu nyaman untuk bermalas-malasan tanpa peduli manajemen waktu yang berantakan. Padahal realitanya situasi zona malas inilah yang dianggap publik sebagai zona nyaman.

Kesimpulannya kamu harus mengusahakan diri untuk memperluas zona nyaman sampai pada akhirnya sebuah kegiatan yang sebelumnya kamu anggap beban berganti posisi masuk ke comfort zone-mu. Zona nyaman tercipta karena rasa suka dan nyaman terhadap apa yang kita lakukan. Ketika kita sudah terbiasa dengan rutinitas tersebut, maka itu yang disebut zona nyaman. Satu hal yang pasti, jangan mau stuck di sempitnya ruang zona nyamanmu. Coba cari tau apa-apa saja hal yang bisa kamu eksplor untuk mengisi ruang zona nyamanmu bahkan memperluasnya. Dengan cara ini kamu lebih mudah untuk berkembang secara emosional karena tidak terbebani untuk bisa beradaptasi di zona baru yang belum diketahui kadar kenyamanan dan keamanannya.

Lantas sejauh pembahasan kita tentang zona nyaman, kegiatan apa saja sih yang harus kita lakukan? Berikut ada 2 tips untuk memperluas zona nyaman dan merubah stigma bahwa kamu tidak harus keluar dari zona nyaman.

1. CARI TAHU HAL BARU

Banyak-banyaklah mengeksplor hal baru. Jangan malas untuk mencari informasi seputar apa yang sedang ramai diperbincangkan, apa yang sesuai dengan minatmu, dan apa yang akan berguna di masa yang akan datang jika kamu pelajari hari ini. Setelah wawasanmu bertambah, tentu hal ini akan mengisi ruang di dirimu. Pertambahan wawasan ini tentu masuk ke sel positif yang akan sangat berguna dan berkaitan dengan aspek lain yang ingin kamu kejar.

2. PAKSA, BISA, BIASA

Setelah kamu mengetahui apa-apa saja yang sekiranya bisa kamu lakukan dan kamu sebenarnya nyaman untuk melakukannya maka lakukan 3 hal ini. Paksa di awal, tanamkan di pikiranmu bahwa kamu bisa melakukannya, kelak seiring berjalannya waktu semua akan berjalan biasa. Untuk memulainya, mungkin susah dan ada setitik perasaan tidak nyaman. Tapi, ketika di awal kamu berani untuk melangkah, maka semesta akan membantu menuntaskannya untukmu. Ketika kamu sudah sampai di tahap nyaman dengan hal baru, maka selamat kamu berhasil memperluas zona nyamanmu.

Dari semua penjabaran yang sudah dibahas di atas, maka ditarik kesimpulan bahwa yang harus kita ubah adalah “mindset”. Yang artinya bukan dipaksa untuk keluar dari zona nyaman, tapi berusaha untuk memperluasnya agar zona yang ada semakin besar jangkauannya. Sehingga, kita tidak diperhadapkan dengan ketakutan akan hal baru, tetapi diajarkan terbiasa untuk mengeksplor hal baru. 

Hidup di zona nyaman tentu menjadi impian semua orang, dan memilih keluar dari zona tersebut bukan berarti kita meninggalkan zona nyaman, melainkan mencari zona baru yang kita anggap lebih nyaman dan aman. Kalau mau mengembangkan potensi, bukan artinya kita meninggalkan zona nyaman, tetapi kita pergi mencari tempat dan posisi baru yang lebih nyaman dari sebelumnya. Orang yang keluar dari zona nyaman tujuannya untuk mencari “zona nyaman” lainnya bukan?


Komentar